Jambu Jamaika

Jambu Jamaika Jambu Jamaika memiliki nama lain Jambu Kepal, Jambu Desono, Jambu Merah dan Jambu Bol.

Jambu Jamaika memiliki nama lain Jambu Kepal, Jambu Desono, Jambu Merah dan Jambu Bol. Dikenal juga dengan nama Jambu Bol Jamaika.

Bol sendiri dalam Bahasa Melayu berarti pantat, atau bool dalam Bahasa Betawi dengan arti yang sama, tidak diketahui dengan jelas kenapa diberi nama Bol.

Dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai Malay Apple, sedangkan Syzygium malaccense adalah nama ilmiahnya yang berarti berasal dari Malaka, merujuk pada salah satu wilayah asal jambu ini.

Pohon Jambu Jamaika

Pohon Jambu Jamaika seperti halnya jenis jambu lainnya bersifat perdu, yaitu berkayu yang bercabang-cabang, tumbuh rendah dekat dengan permukaan tanah, dan tidak mempunyai batang yang tegak.

Tingginya bisa mencapai sekitar 15 m. Batang lurus, gemangnya hingga 20–45 cm, cabangnya rendah dan memiliki daun yang rimbun bahkan sampai membulat.

Daun Jambu ini tunggal terletak berhadapan, memiliki tangkai pendek 1-1,5 cm, tebal dan kemerahan ketika muda.

Helaian daunnya berbentuk lonjong besar sekitar 15-38 x 7–20 cm, daunnya tebal dan agak kaku seperti jangat.

Bunganya muncul di bagian ranting yang tidak berdaun, bahkan sering juga di cabang dekat batang utama, tangkai buahnya pendek dan menggerombol, yang berisi antara 1-12 kuntum.

Warna buanganya merah agak ungu atau jambon, berbilangan 4, bergaris tengah 5–7 cm; tabung kelopak panjang 1,5–2 cm; helai mahkota merah, lonjong, bundar telur atau bundar, 1,5–2 cm; benang sari banyak, panjang s/d 3,5 cm; panjang tangkai putik 3-4,5 cm.

Buah Jambu Jamaika

Buahnya berbentuk bulat lonjong dengan garis tengah antara 5–8 cm, berwarna merah tua, kuning keunguan, atau keputihan.

Pada saat buah jambu jamaika masih muda, warna kulit buahnya merah cerah dan pada saat ia matang, warna tersebut akan menjadi merah yang sangat pekat mendekati hitam.

Daging buah padat, tebal 0,5-2,5 cm, putih dengan banyak sari buah dan wangi yang khas, asam manis sampai manis. Bijinya sebutir, bulat kecoklatan, berukuran besar dan berdiamater 2,5-3,5 cm.

Rasanya? Tentu sangat nikmat dan manis, dalam keadaan segar dagingnya terasa gurih saat kita gigit.

Dagingnya juga jauh lebih padat dan lembut jika dibandingkan dengan jenis jambu air lainnya.

Pembudidayaannya yang terbatas membuat jambu ini cukup langka di pasaran, sehingga membuat harga jambu ini relatif tinggi alias mahal.

Ditulis oleh: PasarBibit.com
Pasar Bibit adalah pusat informasi bibit dan buah yang fokus terhadap edukasi pembibitan juga penjualan bibit dan buah.