Durian Montong atau biasa ditulis juga Durian Monthong, adalah jenis durian “raksasa” yang berasal dari Thailand.
Tetapi menurut Pelaksana Harian Dirjen dan juga Sekretaris Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Yasid Taufik saat itu, yang dilansir oleh Detik Finance (24/5/2013), di kantornya, Ragunan, Jakarta.
“Durian itu plasma nutfahnya (bibit asli) dari Indonesia, dibawa negara-negara lain dan dikembangkan bibitnya, jadilah ada yang durian Monthong, ada durian Chennai,” ucap Yasid.
Buah dan Pohon Durian Montong
Jadi durian ini sebenarnya asli Indonesia tetapi lebih dikembangkan dan pemasaran yang massif menjadi lebih terkenal berasal dari Thailand.
Pohon durian montong memiliki umur yang Panjang, atau perenial, pohonnya berkayu, silindris, tegak, dengan kulit pecah-pecah, permukaannya kasar, memiliki cabang yang banyak, dan arah mendatar.
Durian montong memiliki daun tunggal dengan ciri khas tangkai yang pendek, tersusun berseling, permukaan atas daun berwarna hijau tua dan cokelat kekuningan di bagian bawahnya.
Pada permukaan atas daun terlihat mengkilat, permukaan bawah buram.
Bunga durian montong ini muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai, berwarna putih hingga cokelat keemasan, biasanya berbunga sekitar bulan Januari.
Sedangkan buahnya bulat atau lonjong, panjangnya antara 15 – 30 cm bahkan lebih, beratnya bervariasi antara 5 bahkan ada yang mencapai 9 kg. kulitnya tentu dipenuhi duri-duri yang tajam dengan warna coklat keemasan atau kuning.
Buahnya terkenal memiliki rasa manis yang khas dan daging yang tebal, sedangkan bijinya berbentuk lonjong, antara 2 – 6 cm.
Durian montong biasanya akan mulai berbuah ketika umur tanam mencapai 5 – 12 tahun, buahnya akan jatuh sendiri kalau sudah masak.
Akar dari durian monton ini berjenis tunggang. Sama halnya dengan durian montong.